Jumat, 01 November 2013

Surat untuk Bapak Presiden



Perdagangan bebas siapa yang di(b)untungkan??
Bapak kepala Negara, Presiden Dr.H.Susilo Bambang Yodhoyono yang terhormat, dengan surat ini saya mencoba menanggapi apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah beberapa tahun ini. Akhir tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC dan KTM WTO, yang semuanya akan mempromosikan perdagangan bebas. Salah satu desakan perdagangan bebas adalah melucuti peran negara dan memaksimalkan peran swasta dalam perekonomian. Perdagangan bebas ini akan menguntungkan siapa??Karena dengan adanya perdagangan bebas ini setiap negara akan melakukan perdagangan internasional dengan memaksimalkan ekspor. Lantas bagaimana  kesiapan bangsa Indonesia sendiri dalam menghadapi fenomena ini? Kenyataannya Indonesia masih banyak mengimpor bahan-bahan dari luar negeri. Mirisnya lagi bahan panganpun kita harus mengimpor (beras, kedelai, buah, sayuran dll). Padahal sudah menjadi identitas bangsa Indonesia  sebagai negara agraris dengan slogannya “gemah ripah loh jinawi” dan seperti lagu tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Siapa yang salah jika kedaulatan pangan bangsa sudah terancam? 
http://www.apec2013.or.id/userfiles/APEC_CEO_Summit_20132.jpg
Selain masalah kedaulatan pangan, jika perdagangan bebas telah dimulai maka produk-produk luar negeri akan membanjiri pasar domestik. Terkait hal tersebut sudah siapkah pasar domestik kita terutama pelaku usaha kecil dan menengah. Mereka masih khawatir akan kalah bersaing dengan produk-produk dari negara tetangga, kalau hal ini terjadi maka pengusaha kecil dan menengah akan gulung tikar dan ini akan menambah deretan permasalahan yang ada di Indonesia. Padahal yang mamacu pertumbuhan ekonomi Indonesia 98% adalah dari sektor UMKM. Apalagi fenomena saat ini masyarakat lebih bangga menggunakan barang-barang produksi luar negeri. Dengan adanya fenomena tersebut bukan tidak mungkin budaya bangsa dan identitas bangsa kita akan pudar dan punah.
Bapak presiden yang terhormat, kepada siapa lagi kami sebagai rakyat kecil harus menggantungkan nasib hidup kita dan nasib bangsa kita kedepan. Alangkah baiknya sebelum memasuki era perdagangan bebas kita siapkan dahulu kedaulatan pangan, dan juga kemandirian petani agar mampu menghasilkan produk pertanian yag berkualitas dan mampu bersaing dengan produk luar negeri. Selain itu perlu peningkatan pendampingan pelaku usaha UMKM agar berdayasaing. Selama ini sudah ada pemberian modal pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat, namun masih perlu pendampingan yang intensif.
Uraian diatas hanya uraian kecil dan keluh kesah kami. Karena kekhawatiran kami jika perdagangan bebas sudah berjalan peran negara untuk melindungi kepentingan warganya akan dibatasi. Lantas bagaimana peran Negara melindungi kepentingan warganya seperti hak pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan, dan penghidupan yang layak. Mohon dengan surat ini menjadi bahan renungan dan evaluasi bapak presiden.
(Penulis: Yunus Puratmoko,SP; staf Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Insan Sembada Solo)