Perdagangan bebas
siapa yang di(b)untungkan??
Bapak kepala Negara,
Presiden Dr.H.Susilo Bambang Yodhoyono yang terhormat, dengan surat ini saya
mencoba menanggapi apa yang telah menjadi kebijakan pemerintah beberapa tahun
ini. Akhir tahun ini Indonesia menjadi tuan rumah KTT APEC dan KTM WTO, yang
semuanya akan mempromosikan perdagangan bebas. Salah satu desakan perdagangan
bebas adalah melucuti peran negara dan memaksimalkan peran swasta dalam
perekonomian. Perdagangan bebas ini akan menguntungkan siapa??Karena dengan
adanya perdagangan bebas ini setiap negara akan melakukan perdagangan
internasional dengan memaksimalkan ekspor. Lantas bagaimana kesiapan bangsa Indonesia sendiri dalam
menghadapi fenomena ini? Kenyataannya Indonesia masih banyak mengimpor bahan-bahan
dari luar negeri. Mirisnya lagi bahan panganpun kita harus mengimpor (beras, kedelai,
buah, sayuran dll). Padahal sudah menjadi identitas bangsa Indonesia sebagai negara agraris dengan slogannya “gemah ripah loh jinawi” dan seperti
lagu tongkat kayu dan batu jadi tanaman. Siapa yang salah jika kedaulatan pangan
bangsa sudah terancam?
Selain masalah
kedaulatan pangan, jika perdagangan bebas telah dimulai maka produk-produk luar
negeri akan membanjiri pasar domestik. Terkait hal tersebut sudah siapkah pasar
domestik kita terutama pelaku usaha kecil dan menengah. Mereka masih khawatir
akan kalah bersaing dengan produk-produk dari negara tetangga, kalau hal ini
terjadi maka pengusaha kecil dan menengah akan gulung tikar dan ini akan
menambah deretan permasalahan yang ada di Indonesia. Padahal yang mamacu
pertumbuhan ekonomi Indonesia 98% adalah dari sektor UMKM. Apalagi fenomena
saat ini masyarakat lebih bangga menggunakan barang-barang produksi luar negeri.
Dengan adanya fenomena tersebut bukan tidak mungkin budaya bangsa dan identitas
bangsa kita akan pudar dan punah.
Bapak presiden yang
terhormat, kepada siapa lagi kami sebagai rakyat kecil harus menggantungkan
nasib hidup kita dan nasib bangsa kita kedepan. Alangkah baiknya sebelum
memasuki era perdagangan bebas kita siapkan dahulu kedaulatan pangan, dan juga
kemandirian petani agar mampu menghasilkan produk pertanian yag berkualitas dan
mampu bersaing dengan produk luar negeri. Selain itu perlu peningkatan
pendampingan pelaku usaha UMKM agar berdayasaing. Selama ini sudah ada
pemberian modal pemerintah melalui Kredit Usaha Rakyat, namun masih perlu
pendampingan yang intensif.
Uraian diatas hanya
uraian kecil dan keluh kesah kami. Karena kekhawatiran kami jika perdagangan
bebas sudah berjalan peran negara untuk melindungi kepentingan warganya akan
dibatasi. Lantas bagaimana peran Negara melindungi kepentingan warganya seperti
hak pendidikan, kesehatan, lingkungan hidup, pekerjaan, dan penghidupan yang
layak. Mohon dengan surat ini menjadi bahan renungan dan evaluasi bapak
presiden.
(Penulis: Yunus
Puratmoko,SP; staf Pemberdayaan Masyarakat Yayasan Insan Sembada Solo)